REZEKI NAMPOL

Istiqomah dalam usaha, sabar dalam cobaan, tawakkal dalam penerimaan

Sepenggal Waktu Terlewat

Sepenggal Ayat
Komentar Anda

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Status Anda
    IP
Friday, November 28, 2008
KISAH NYATA: Akhirnya Cintaku Berlabuh karena Alloh (KUDU BACA ... )


Awalnya, aku bertemu dengannya di sebuah acara yang diselenggarakan di rumahku sendiri. Gadis itu sangat berbeda dengan cewek-cewek lain yang sibuk berbicara dengan laki-laki dan berpasang-pasangan. Sedangkan dia dengan pakaian muslimah rapi yang dikenakannya membantu mamaku menyiapkan hidangan dan segala kebutuhan dalam acara tersebut. Sesekali gadis itu bermain di taman bersama anak-anak kecil yang lucu, kulihat betapa lembutnya dia dengan senyuman manis kepada anak-anak. Dari sikapnya itu aku tertarik untuk mengenalnya. Akhirnya dengan pede-nya keberanikan diri untuk mendekatinya dan hendak berkenalan dengannya. Namun, kenyataannya dia menolak bersalaman dengannku, dan cuma mengatakan, “Maaf...” dan berlalu begitu saja meninggalkanku.

Betapa malunya aku terhadap teman-teman yang berada di sekitarku.“Ini cewek kok jual mahal banget !” Padahal begitu banyak cewek yang justru berlomba-lomba mau jadi pacarku. Dia, mau kenalan saja tidak mau !” ujarku. Dari kejadian itu aku menjadi penasaran dengan gadis tersebut. Lalu aku mencari tahu tentangnya. Ternyata dia adalah anak tunggal sahabat rekan bisnis papa. Setiap ada acara pertemuan di rumah gadis itu, aku selalu ikut bersama papa.

Gadis itu bernama Nina, kuliah di Fakultas Kedokteran dan dia anak yang tidak suka berpesta, berfoya-foya, dan keluyuran seperti cewek kebanyakan di kalangan kami. Aku pun jarang melihatnya jika aku pergi ke rumahnya; dengan berbagai alasan yang kudengar dari pembantunya: sakitlah, lagi mengerjakan tugas, atau kecapaian. Pokoknya, dia tidak pernah mau keluar.

Hingga suatu hari aku dan papa sedang bertamu ke rumahnya. Pada saat itu, Nina baru saja pulang dengan busana muslimahnya yang rapi, terlihat turun dari mobil. Namun belum jauh melangkah dia pun terjatuh pingsan dan mukanya terlihat sangat pucat. Kami yang berada di ruang tamu bergegas keluar dan papanya pun menggendong ke kamar serta meminta tolong kami untuk menghubungi dokter. Dari hasil pemeriksaan dokter, Nina harus dirawat di rumah sakit.

Keesokan harinya, aku datang ke rumah sakit bermaksud untuk menjenguknya. Betapa kagetnya aku ketika kutahu Nina terkena leukimia (kanker darah). Aku bertanya, “Kenapa gadis selembut dan sesopan dia harus mengalami hal itu ?”. Perasaan kesalku padanya kini berubah menjadi kasihan dan khawatir. Setiap usai kuliah, kusempatkan untuk datang menjenguknya. Aku mendapatinya sering menangis sendirian. Entah itu karena tidak ada yang menjaganya atau karena penyakit yang diderita.

Beberapa hari di rumah sakit, Nina memintaku keluar setiap kali aku masuk. Aku pun mendatanginya di rumah, tapi dia tidak pernah mau keluar menemuiku dan hanya mengurung diri di dalam kamar. Aku tidak menyerah begitu saja, kucoba menelpon Nina dan berharap dia mau bicara denganku. Namun, dia tetap tidak mau mengangkat telpon dariku, lalu kukirimkan SMS padanya agar dia mau menjadi pacarku, tetapi tidak ada balasan malah HP-nya dinonaktifkan semalaman.

Keesokan harinya aku nekat datang ke rumahnya untuk meminta maaf atas kelancanganku. Ternyata ia akan berangkat ke Makasar, ke kampung orang tuanya. Karena orang tuanya tak dapat mengantarnya, aku pun menawarkan diri untuk mengantarnya, tapi Nina lebih memilih naik taksi dengan alasan tidak mau merepotkan orang lain. Sebelum naik ke mobil, dia menitipkan kertas untukku kepada mamanya.

Alangkah hancur hatiku ketika membaca sebait kalimat yang berbunyi, “Maaf saat ini aku hanya ingin berkonsentrasi kuliah.” Hatiku remuk dan aku pulang dengan perasaan kesal sekali. Ini pertama kalinya aku ingin pacaran, tapi ditolak. Sebenarnya, aku tidak begitu suka dengan hubungan seperti pacaran itu karena begitu banyak dampak negatifnya, sampai ada yang rela bunuh diri karena ditinggalkan kekasihnya –na’udzubillahi min dzalik.

Namun entah mengapa ketika aku melihat Nina hatiku pun tergoda untuk menjalin hubungan itu. Sejak perpisahan itu, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya sampai gelar sarjana aku raih. Lalu aku pun bekerja di perusahaan milik keluargaku sebagai satu-satunya ahli waris. Melihat ketekunanku dalam bekerja, papa Nina ,menyukaiku hingga hubungan kami menjadi akrab dan kuutarakanlah maksudku bahwa aku menyukai Nina, anaknya, dan ternyata papa Nina setuju untuk menjadikanku sebagai menantunya.

24 Oktober 2006, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, aku dan orang tuaku bersilaturahmi ke rumah keluarga Nina dengan maksud untuk membicarakan perjodohan antara aku dan Nina. Tapi pada saat itu Nina baru dirawat di rumah sakit sejak bulan Ramadhan. Saat kutemui, Nina terlihat sangat pucat, lemah, dan senyumannya seakan menghilang dari bibirnya. Hari itu orang tua kami resmi menjodohkan kami. Bahkan aku diminta untuk menjaganya karena orang tuanya akan berangkat ke luar negeri. Tetapi Nina tidak pernah mau meladeniku.

Suatu hari aku mendapati Nina terlihat kesakitan, terlihat darah keluar dari hidung dan mulutnya. Aku bermaksud untuk membantu mengusap darah dan keringat yang ada di wajahnya, tetapi secara spontan dia menamparku pada saat aku menyentuh wajahnya. Betapa
kaget diriku dibuatnya, aku tidak menyangka sama sekali Nina akan manamparku. Sungguh betapa istiqomahnya dia dalam menjaga kehormatan untuk tidak disentuh laki-laki yang bukan muhrimnya. Saat itu aku belum mengetahui tentang masalah ini dalam agama.

Kejadian tersebut secara tak sengaja terlihat mama Nina maka Nina pun dimarahi habis-habisan hingga sebuah tamparan mendarat di pipinya. Kulihat Nina segera melepas infusnya dan berlari menuju kamar mandi. Nina pun mengurung diri di kamar mandi tersebut. Dengan terpaksa kami mendobrak pintu kamar mandi dan kami dapati Nina tergeletak di lantai tak sadarkan diri karena terlalu banyak darah yang keluar.

Setelah sadar, aku berusaha bicara dan meminta maaf kepadanya atas kejadian tadi, namun Nina terus-terusan menangis. Aku pun bertambah bingung apa yang mesti aku lakukan untuk menenangkannya. Tanpa pikir panjang aku memeluknya, tapi Nina malah mendorongku dengan keras dan berlari keluar dari kamar menuju taman. Ketika kudekati Nina berteriak hingga menjadikan orang-orang memukulku karena menyangka aku mengganggu Nina. Karena itulah, Nina semalaman tidur di taman dan aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Setelah waktu subuh menjelang kulihat Nina beranjak untuk melaksanakan shalat shubuh di masjid, aku pun turut shalat. Namun setelah shalat, tiba-tiba Nina menghilang entah kemana.

Aku mencarinya berkeliling rumah sakit tersebut. Dan lama berselang kulihat banyak kerumunan orang dan ternyata Nina sudah tak sadarkan diri tergeletak dengan HP berada di sampingnya, sepertinya dia bosan telah berbicara dengan seseorang. Keadaan Nina saat itu sangat kritis sehingga pernafasannya harus dibantu dengan oksigen. Kata dokter, paru-paru Nina basah yang mungkin diakibatkan semalaman tidur di taman.

Nina tak kunjung juga sadar. Dengan perasaan khawatir dan bingung aku berdoa dengan menatap wajahnya yang pucat pasi...

Tiba-tiba ada sebuah SMS yang masuk ke HP Nina, tanpa sadar aku pun membaca dan membalas SMS tersebut. Akku juga membuka beberapa SMS yang masuk ke HP-nya dan aku sangat terharu dengan isinya, tenyata banyak sekali orang yang menyayanginya. Di antaranya adalah orang yang bernama Ukhti. Dulu sebelum aku mengetahui Ukhti adalah panggilan untuk saudari perempuan, aku sempat cemburu dibuatnya. Aku mengira Ukhti itu adalah pacar Nina yang menjadi alasan dia menolakku. Setelah Nina tersadar dari pingsannya, aku menunjukkan SMS yang dikirimkan saudari-saudarinya dan dia sangat marah ketika tahu aku sudah membaca dan membalas SMS dari saudari-saudarinya. Dia pun akhirnya melarangku untuk memegang HP-nya apalagi mengangkat atau menghubungi saudari-saudarinya.

Namun, tetap saja aku sering ber-SMS-an dengan saudari-saudarinya untuk mengetahui kenapa sikap Nina begini dan begitu. Dari sinilah aku mendapat sebuah jawaban bahwa Nina tidak mau bersentuhan apalagi berduaan denganku karena aku bukan mahramnya dan Nina menolak untuk berpacaran serta bertunangan denganku karena di dalam Islam tidak ada hal-hal sepeti itu dan hal itu merupakan kebiasaan orang-orang non Muslim.

Aku tahu juga Nina mencari seorang ikhwan yang mencintai karena Alloh bukan ats dasar hawa nafsu. Akhirnya aku tahu kan sikap Nina selama ini semata-mata dia hanya ingin menjalankan syariat Islam secara benar. Hari berlalu dan aku terus belajar sedikit demi sedikit tentang Islam dari Nina dan saudari-saudarinya, terutama dalam melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya. Saat itu aku merasakan ketenangan dan ketentraman selama menjalankannya dan menimbulkan perasaan rindu kepada Alloh untuk senantiasa beribadah kepada-Nya.

Niatku pun muncul untuk segera menikahi Nina agar tidak terjadi fitnah, namun kondisi Nina semakin memburuk. Dia selalu mengigau memanggil saudari-saudarinya yang dicintainya karena Alloh.....

Melihat hal itu, aku membawanya ke kota Makassar, kampung mama kandung Nina untuk mempertemukannya dengan saudari-saudarinya, Qadarulloh (atas kehendak Alloh), aku tidak berhasil mempertemukan mereka. Yang ada kondisi Nina semakin parah dan penyakitku juga tiba-tiba kambuh sehingga aku pun haus dirawat di rumah sakit. Orang tua Nina datang dan membawanya kembali ke kota Makassar tanpa sepengetahuanku karena pada saat itu aku juga diopname.

Di kota Makassar, Nina diawasi dengan ketat oleh papanya, karena papa Nina kurang suka dengan akhwat, apalagi yang bercadar. Rumah sakit dan rumah yang ditempati Nina dirahasiakan. Dan Nina pun tak tahu di manakah ia berada. Karena kondisinya masih lemah, diapun tak bisa berbuat apa-apa, bahkan ia kadang dibius, apalagi ketika akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat yag satunya agar tidak tahu di mana keberadaaannya, karena papanya tidak ingin ada akhwatyang menjenguk Nina. Sampai HPnya pun diambil dari Nina.

Namun, karena Nina masih mempuny HP yang ia sembunyan dari papanya, sehingga beberapa kali Nina berusaha kabur untuk menemui saudari-saudarinya, akhirnya Nina dikurung di dalam kamar. Mendengar hal itu, aku langsung menyusul Nina ke Makassar dan aku sempat bicara dengannya dari balik pintu. Nina menyuruhku untuk menemui seorang ustadz di sebuah masjid di kota itu. Dari pertemuanku dengan ustadz tersebut aku pun diajak ta’lim beberapa hari dan aku menginap di sana.

Papa Nina menyangka Nina telah mengusirku sehingga ia pun dimarahi. Setibanya di rumah, aku jelaskan duduk perkaranya kepada papa Nina, bahwa ia tidak bersalah dan aku mengatakan agar pernikahan kami dipercepat.

Hari Kamis, 24 November 2006. Kami melangsungkan pernikahan dengan sagat sederhana. Acara tersebut Cuma dihadiri oleh orangtua kami beserta dua orang rekanan papa. Setelah akad nikah aku langsung mengantar ustadz sekalian shalat dhuhur. Betapa senangnya hatiku, akkhirnya aku bisa merasakan cinta yang tulus karena Alloh. Semoga kami bisa membentuk keluarga sakinah mawaddah, wa rahmah dan senantiasa dalam ketaatan kepada Alloh.....Itulah doaku saat itu.

Sepulang dari mengantar ustadz, perasaan bahagia itu seakan buyar mendapati Nina yang baru saja menjadi istriku tergeletak di lantai, dari hidung dan mulutnya kembali berlumuran darah. Dan tangannya terlihat ada goresan. Kami langsung membawanya ke rumah sakit, diperjalanan, kondisi Nina terlihat sangat lemah. Terdengar suaranya memanggilku dan berkata agar akku harus tetap di jalan yang diridhai-Nya sambil memegang erat tanganku dengan tulus, air mataku tak tertahankan melihat keadaan Nina yang terus berdzikir sambil menangis.....Dia juga selalu menanyakan saudari-saudarinya dimana ?

Setibanya di rumah sakit, aku bertanya-tanya kenapa tangan Nina tergores. Aku pun menulis SMS kepada saudari-saudari Nina. Ternyata, tangan Nina tergores ketika hendak menemui saudari-saudainya dengan keluar dari kamar. Karena pintu kamar terkunci, Nina ingin keluar melalui jendela sehingga menyebabkan tangannya tergores. Nina tak kunjung sadar hingga larut malam, aku pun tertidur dan tidak menyadari kalau Nina bangkit dari tempat tidurnya. Dia ingin sekali menemui saudari-saudarinya dan dia tidak menyadari kalau hari telah larut malam. Dia Cuma berkata, “Pengin ketemu saudariku karena sudah tak ada waktu lagi.” Berhubung Nina masih lemah, dia pun jatuh pingsan setelah bebrapa saat melangkah.

Aku benar-benar kaget dan bingung mau memanggil dokter tapi tidak ada yang menemani Nina. Akhirnya, aku menghubungi salah seorang saudarinya untuk menemani. Setelah aku dan dokter tiba, Nina sudah tidak bernafas dan bergerak lagi. Pertahananku runtuh dan hancurlah harapanku melihat Nina tidak lagi berdaya.... Dokter menyuruhku keluar. Pada saat itu kukira Nina telah tiada, makanya aku segera menulis SMS kepada saudari Nina untuk memberitahu bahwa Nina telah tiada. Namun begitu dokter keluar, masya Alloh !

Denyut jantung Nina kembali beredetak dan ia dinyatakan koma. Aku hendak memberi kabar kepada saudari Nina tapi baterai HP-ku habis dan tiba-tiba penyakitku pun kambuh lagi sehingga aku harus diinfus juga.....

Jam 11.30, perasaanku mengatakan Nina memangilku, maka aku segera bangkit dari tempat tidur dan melepas infus dari tanganku menuju kamar Nina. Kutatap wajah Nina bersamaan dengan kumandang adzan shalat Jum’at. Sembari menjawab adzan, aku terus menatap wajah Nina berharap dia akan membuka matanya.

Begitu lafadz laa ilaaha illallah, suara mesin pendeteksi jantung berbunyi, menandakan bahwa Nina telah tiada. Aku berteriak memanggil dokter, tapi qadarulloh istriku sayang telah pergi untuk selama-lamanya dari dunia ini. Nina langsung dimandikan dan dishalatkan selepas shalat Jum’at, lalu diterbangkan ke rumah papanya di Malaysia. Untuk terakhir kalinya kubuka kain putih yang menutupi wajah Nina. Wajahnya terlihat berseri.....

Aku harus merelakan semua ini, aku harus kuat dan menerima takdir-Nya. Teringat kata-kata Nina, “Berdoalah jika memang Alloh memangilku lebih awal dengan doa, “Ya Alloh, berilah kesabaran dan pahala dari musibah yang menimpaku dan berilah ganti yang lebih baik.” Setelah pemakaman, aku langsung balik ke Jakarta karena kondisiku yang kurang stabil...Astaghfirullah !!! aku lupa memberitahu saudari-saudari Nina. Mungkin karena aku terlalu larut dalam kesedihan, hingga secara spontanitas aku menghubungi mereka dan menyampaikan bahwa Nina benar-benar talah tiada. Aku tahu pasti, mereka pasti sedih dengan kepergian saudari mereka yang mereka cintai karena Alloh. Dari ketiga saudari Nina, ada seorang yang tidak percaya dan sepertinya dia sangat membenciku. Entah, mengapa sikapnya seperti itu ?

Sekiranya mereka tahu, bahwa sebelum kepergiannya, Nina selalu memanggil nama mereka, tentulah mereka semakin sedih. Dalam HP Nina terlihat banyak SMS yang menunjukkan betapa indahnya ukhuwah dengan saudari-saudarinya. Semoga saudari-saudari Nina memaafkan kesalahannya dan kesalahan diriku pribadi.

“Salam sayang dari Nina tu kakak Rini, Sakinah, dan Aisyah serta akhwat di Makassar. Teruslah berjuang menegakkan dakwah ilallah. Syukran atas perhatian kalian....”

*****

Tak beberapa lama setelah kisah ini dimuat di Media Muslim Muda Elfata, redaksi Elfata menerima SMS dari seorang ukhti, saudari Nina. Isi SMS tersebut adalah, “Afwan , mungkin perlu Elfata sampaikan kepada pembaca mengenai kisah ‘Akhirnya Cintaku Berlabuh karena Alloh’ di mana Kak Nina telah meninggal dan kini Kak Adhit pun telah tiada. Kurang lebih 2 pekan (Kak Adhit –red) dirawat di rumah sakit karena penyakit pada paru-parunya. Sebelum sempat dioperasi, maut telah menjemputnya. Ana menyampaikan hal ini karena masih banyak yang mengirim salam, memberi dukungan ke Kak Adhit yang kubaca di Elfata dan beberapa orang yang kutemui di jalan juga selalu bertanya, Kak Adhit bagaimana ? Ana salah satu ukhti dalam cerita tersebut...Syukran.”

PERCIK RENUNGAN

Subhanalloh ! Kisah Adhit dan Nina di atas dapat kita jadikan sebuah cermin untuk berkaca. Renungkanlah keteguhan Nina untuk tak meladeni tawaran cinta asmara yang tak terselimuti indahnya syariat. Padahal Nina adalah seorang yang sedang membutuhkan dukungan, pertolongan, dan sandaran bahu tempat menangis. Nina berprinsip, meski dalam situasi sesulit apapun, kemurnian syariat tetap harus dijaga dan diamalkan.

Gelombang kesulitan tak harus menjadikan kita surut dalam berkonsisten dengan syariat ini. Bahkan bisa jadi kesulitan demi kesulitan yang kita alami menjadi parameter seberapa jauh kita telah mengamalkan ajaran agama ini. Di lain sisi, ketidaktahuan seseorang akan syariat ini seringkali menjadikan pelakunya bertindak tanpa adanya rambu-rambu yang telah dicanangkan agama.

Namun, bisa jadi ketidaktahuan akan syariat ini menjadi titik awal seseorang merasakan indahnya agama dan manisnya iman sebagaimana yang terjadi pada Adhit, ikhwan yang menceritakan kisahnya ini. Semoga Alloh merahmati mereka, menerima ruh mereka berdua dan
menjadikan mereka berdua termasuk hamba-hamba-Nya yang shalih yang dijanjikan surga-Nya. Amiin.

Sumber:
Kumpulan KISAH NYATA UNGGULAN Majalah ELFATA ‘Seindah Cinta ketika Berlabuh’, 2008, FAtaMeDia


"...Sungguh Allah kan memberi kemuliaan pada setiap hambanya yg senantiasa istiqomah di jalan taqwanya..." (guzee)

Labels: , , , ,


Read more!
posted by guzee @ 7:20 AM   0 comments
Thursday, November 27, 2008
hujan & air mata...
Dahulu, begitu asri bila ku berjalan di kota ini di pagi hari. Udaranya sejuk, jauh dari polusi kendaraan yang berjubel seperti sekarang ini. Jarang sekali kulihat antrian kendaraan bermotor yang ada antrian para pesepeda entah anak sekolah , pekerja, maupun orang biasa.

Kini, mo jalan pagi pagi aj kudu pagi banget klo ga ingin aktivitas jalan pagi tercemari oleh polusi yang menyesakkan dada. Tidak lagi kudapatkan keasrian rimbun pepohonan, hanya hiruk pikuk kendaraan yang semakin menjamur dimana-mana.

Dahulu, seringkali kudapatkan indahnya nuansa pelangi di senarai hujan yang lalu. Indah, penuh pesona. Anak² kecil dengan riangnya bermain riak hujan. Para petani, begitu gembira akan masuknya musim tuk kembali bercocok tanam ini. Pohon² terasa lebih hidup dengan dedaunan yang menghijau. Asri.

Kini, ketika awan hitam pertanda hujan tiba yang ada hanya kekhawatiran yang kulihat. Akan datangkah sekedar petir menyambar atau disertai angin yang kan melululuhlantakkan setiap yang dilaluinya. Atau sebagian lagi kan merasa was² bila saja hujan kali ini kan menenggelamkan rumah bahkan lahan pertanian mereka. Atau longsor kan menimbun harta benda bahkan jiwa raga mereka. Ya kekhawatiran yang kian melanda & terkadang disertai derai air mata.

Di setiap nafas & di setiap waktu, terkadang kita menyadari akan semua ini. Mengapa semua ini bisa terjadi. Siapa yang salah & bertanggung jawab akan semua ini. Tanyakan pada nurani & diri kita masing². Tak ada gunanya kita saling menyalahkan dalam hal ini, klo toh kita tanpa disadari turut menikmati hasil² hutan yg digunduli tersebut. Entah berupa perabot maupun alat rumah tangga lainnya. Jangan tak usah kita pungkiri pula, bila kita terkadang dengan atau tanpa sengaja membuang sisa bungkus plastik atau sampah kita bukan pada tempatnya. Sadarilah walau hanya se-sederhana itu.

Kita yang menanam, kita pulalah yang kan menuai semuanya. Karena sesungguhnya Sang Pencipta tlah memberikan fasilitas gratis kepada kita tuk dimanfaatkan & dijaga kelestariannya.
Sungguh nikmat Allah mana yang Engkau dustakan?

gz (dlm senandung hujan dikala petang)

Labels: ,


Read more!
posted by guzee @ 6:41 AM   0 comments
Tuesday, November 25, 2008
Toek : Sobat²ku sekalian...
assalamu alaikum...

Sebelumnya saya ingin meminta maaf pd slrh rekan & sobat²ku dimanapun berada. Bbrp wkt lalu sy terkadang "sering" mengirim message offline via YM kpd rkn² sklian. Isinya ya sptr pesan kalimat taujih, pesan moral, motivasi & doa. Tdk ad tendensi atw keniatan dlm diri sy tuk pamer ato sok menggurui terlebih merasa diri paling baik dlm beribadah. Naudzubillah.

Cara ini, hanya skdr memanfaatkan media komunikasi yg kita miliki tuk sama² berpesan dlm kebenaran maupun kebaikan. Tiada manusia yg sempurna & luput dr khilaf, termasuk diri sy pribadi. Maka dr itu, sy mhn maaf bila ad rekanyg merasa tdk berkenan atw tersinggung dgn kehadiran pesan² tsb.Tuk rekan² yg men-support, jazakallahu ahsanul jaza. Smg Allah ridha akan perjalanan ini...

"...Ya Rabb, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa hati - hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu tuk menyeru di jalan-Mu & berjanji tuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkan jalannya & penuhi dengan cahaya-Mu, lapangkan dadanya dengan limpahan iman & keindahan tawakkal kepada-MU, hidupkan dengan Ma'rifat-Mu, & wafatkan dalam syahid di jalan-MU."

wassalam...

Labels: , ,


Read more!
posted by guzee @ 11:24 AM   0 comments
Saturday, November 22, 2008
Nulis lagii...
Hmmm...bersamaan dgn dtgnya musim penghujan, ternyata mengiringi dtgnya musim² laennya. Ya ad musim sakit lach, musim banjir, dan yg pasti musim airlah...(kan air pada tumpah dr langit, ga nyambung yach...). Tp yg aneh, sy jd ikut kena dampaknya jg nech. Ya krn aktvtas yg rada lmyan, sok sibuk, krg istrhat + makan ga teratur, alhasil bbrp hari lalu badan tergolek dgn suksesnya di alas sebuah karpet & selimut butut...ikzz.

Tapi ad hikmahnya juga nich, ya slm tepar cm bisa baca buku + komputeran doank. Ya, buku² yg bisa buat men-stimulus diri tuk keep on spirit walau badan sdg lemah, lesu, bin letih. Salah satu yg sy inget tuch kata²nya kayak gini, "...Hidup tuch cuma sekali & itu pasti. Semua bakalan mati, cuma caranya aj yg beda. Nah tergantung kita mendesain mati kita sprti apa. Hidup di dunia pun cuma sekali, jadikan hidup yg cuma mampir ini lbh berarti. Apa yg dach kita perbuat tuk hidup & mati kita??? Karena sesungguhnya hidup itu bukan tuk hidup, tapi tuk yg Maha Hidup. Dan mati bukanlah sekedar mati, tapi tuk menjadi hidup lebih berarti. Deadline Your Life...!!!".Nah, dr 2 faktor itu td & krn ga bisa kmn², akhirnya coba nulis...ttg ap aj.

Ya...ga terlalu muluk & ga berharap banyak, palagi naik cetak. Apa yg kita bisa berikan walau sedikit dgn kemampuan serta fasilitas yg kita miliki. Setidaknya ini wujud syukur, dikala di penghujung dunia sana msh ad saudara kita yg punya kemauan & kemampuan tuk "mengubah" dunia, namun tak seberuntung kita saat ini. Ya bersyukur...atas semua nikmat ini.

Dengan hujan...kulihat indah pelangi, maka tersenyumlah...
Dengan banjir...kusadari pentingnya rimbun pepohonan, maka peliharalah...
Dengan sakit...kubersyukur atas nikmat sehatku, maka rawat & jagalah...
Dengan bencana...kudapat hikmah disana, maka taubatlah...

Tiada yg sia² dlm setiap perjalanan waktu ini, skrg tergantung kita bagaimana tuk menjalani & memaknai setiap episode kehidupan kita...Hidup cuma sekali sobat, dan mati itu pasti. So berbenah yukk...


gz(Demangan, menjelang fajar diiringi rintik hujan)

Labels: , ,


Read more!
posted by guzee @ 2:02 AM   0 comments
Thursday, November 20, 2008
*TTM...Yukk...!!!
Hmm...kayaknya asyik membahas yg satu ini. Di kala hati gundah gulana kan pekatnya aktivitas dunia, tugas kuliah, kerjaan, keluarga juga mungkin masalah asmara dgn pasangan. Terkadang ada satu keinginan atau perasaan di kala smua itu melanda. Heh...ingin ngerasain suatu yg berbeda, yg bisa buat tentrem hati,bikin fresh pikiran ato setidaknya membuat bibir kita merekah skrgnya 3 cm ke kanan & kiri...ya TERSENYUM.

Emang awalnya sulit sech. Kadang ad rasa ogah bin males aj mo TTM-an. Palagi tiap hari, seminggu sekali aj kadang udach syukur bgt bagi yg baru nyoba². Tapi klo dach klop, wuich...dijamin dech pasti ketagihan. Dan klo semalam aja ga TTM-an, kyknya ad yg ilang aj.

Takut...??mungkin ad yg mikir gitu ato malahan ad yg mencibir, mang ga puas ma pasangan kita yg dach ad skrg ini??

Hehe...ngapain juga takut, lha wong kan yg tau kita TTM-an kan cm kita, lagian klo pasangan, kerabat, keluarga ato org laen pada tau kita TTM-an emangnya kenapa?? Kan malah lbh bagus tuch, ajak aj mereka sekalian. Ntar kan bisa ber-jamaah, malah lbh bagus diberi nama "Gerakan TTM Yukk...!!".

Dan bagi yg mo ikutan gerakan TTM-an ini, jangan khawatir saudara. Keluarga kita, kerabat ataupun pasangan kita ga bakalan marah ato ngelarang kok. Dijamin. Klo mereka ga seneng, yach itu karena mereka lom tau nikmatnya TTM-an yang atu ini.

TTM itu nikmat...buat hati tenang, damai rasanya. Gratis tanpa biaya lho, bahkan dpt pahala. Cukup niat & mantapkan hati. Dgn TTM kita bisa bisa ngapain aja, mo curhat, mo ngadu, mo nangis, mo minta tlong juga bisa. Bahkan dgn TTM kita malah ngerasa hati semakin lunak. Ga percaya. Coba aj dech...apalgi yg punya masalah dgn hati. Mudah marah, emosian, negative thinking, ga mau nerima kritik, iri dengki, sombong dan temen²nya juga bisa.

Kenapa bisa...?? Karena kita TTM-an ma Kekasih abadi kita. Dia yang menentramkan jiwa, melimpahkan rahmat, hidayah, inayah, rahmat, ridho serta maghfiroh-Nya kepada setiap hamba yang mengharap kasih-Nya. Dan berbahagialah kita, apabila menjadi salah satu hamba yang dinanti Oleh-Nya di setiap sepertiga malam tuk ber-"konsul" berjumpa dgn kekasih kita...dgn TTM.

*Note : TTM (Tahajud Tiap Malam).


by : guzee (menjelang fajar,Ambarrukmo)

Labels: , , ,


Read more!
posted by guzee @ 2:30 AM   0 comments
Monday, November 17, 2008
Ambillah waktu...!!!
Ambillah waktu untuk berpikir Itu adalah sumber kekuatan
Ambillah waktu untuk bermain Itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi
Ambillah waktu untuk membaca Itu adalah sumber kebijaksanaan

Ambillah waktu untuk berdoa Itu adalah kekuatan terbesar di bumi
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicinta Itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan
Ambillah waktu untuk bersahabat Itu adalah jalan menuju kebahagiaan

Ambillah waktu untuk tertawa Itu adalah musik yang menggetarkan jiwa
Ambillah waktu untuk memberi Itu adalah hari yang sangat singkat untuk kepentingan diri sendiri
Ambillah waktu untuk bekerja Itu adalah nilai keberhasilan
Ambillah waktu untuk beramal Itu adalah kunci menuju surga

by Gede Prama

Labels: ,


Read more!
posted by guzee @ 6:46 AM   0 comments
Thursday, November 13, 2008
Must Read...9/11 Tragedy...!!!
Hmmm...ni skdr share aj, kbtulan bru dpt dr forum CP smlm. Ya lmyn buat pnsran jg sech...Ya jd sdkit mbuka kmbli mata kita trhdp peristiwa 9/11 tsb. Enjoy this...

Coba baca dan praktikan :

1. New York City memiliki 11 huruf.
2. Afghanistan memiliki 11 huruf.
3. Ramsin Yuseb (terroris yang menyerang twin tower pada 1993) memiliki 11 huruf.
4. George W Bush memiliki 11 huruf.
5. Twin tower membentuk angka 11.

Mungkin itu sebuah kebetulan, tetapi coba lihat :

1. New York adalah negara bagian ke 11
2. Pesawat pertama yang menabrak Twin Tower memiliki nomor penerbangan 11.
3. Pesawat itu mengangkut 92 penumpang, 9+2 = 11.
4. Pesawat 1 lagi yang menabrak Twin Tower mengangkut 65 penumpang, 6+5= 11.
5. Tragedi itu terjadi pada 11 September, 9/11, 9+1+1 = 11
6. Tanggalnya sama dengan pelayanan darurat Amerika yaitu 911, 9+1+1 = 11

Masih kebetulan? baca ini lagi untuk membangkitkan pemikiran kamu :

1. Kejadian ini adalah kecelakaan pesawat ke 254, 2+5+4 = 11.
2. September 11 adalah hari ke 254 dlm tahun itu, 2+5+4 = 11.
3. Pemboman Madrid terjadi pada tgl 3/11/2004, 3+1+1+2+4 = 11.

Masih kebetulan, Nah sekarang adalah bukti yang paling mantap :

The most recognized symbol for the US, after the Stars & Stripes, is the Eagle. The following verse is taken from the Quran, the Islamic holy book:

“For it is written that a son of Arabia would awaken a fearsome Eagle. The wrath of the Eagle would be felt throughout the lands of Allah, while some of the people trembled in despair still more rejoiced: for the wrath of the Eagle cleansed the lands of Allah and there was peace.”
That verse is number 9.11 of the Quran.

Masih tidak percaya? Silakan coba yang ini, akan membuat bulumu berdiri :

Buka Microsoft Word dan lakukan seperti yang dibawah :

1. Ketik Q33 NY, ini adalah nomor penerbangan pesawat pertama yang menabrak Twin Towers.
2. Highlight/Terangkan Q33 NY.
3. Ganti ukuran Font menjadi 48.
4. Ganti jenis Font menjadi WINGDINGS 1
APA YANG KAMU LIHAT ????

Labels:


Read more!
posted by guzee @ 5:47 AM   0 comments
Monday, November 10, 2008
...Jejak Langkah...

Renung fikiranmu, ia menjadi kata²...
renung kata²mu, ia menjadi perbuatan...
renung perbuatanmu, ia menjadi amalan...
renung amalanmu, ia adalah sifat dirimu...

Mencermati setiap jejak langkah kehidupan kita, kembali kan tersadar akan makna "keberadaan" kita dlm kehidupan ini. Terkadang arah pikiran kita melayang entah kemana, lantunan kata kita terucap begitu saja, perbuatan kita bak punggawa dalam tahta, terkadang pula amalan kita itu² saja...Apakah itu sifat kita yg sebenarnya???

Nikmat umur, waktu, kesempatan, dan berbagai nikmat yg sdh lama kita rasakan dlm perjalanan hidup ini akankah menjadi wahana kita tuk mengukir sejarah? Atau kita hanya sekedar numpang lewat dlm kehidupan ini!! Semua terpulang kepada pribadi kita masing². "Kita yg menanam, kita pulalah yg kan menuai...", begitu mungkin kata pepatah kita. Dunia ulat...dunia kupu²...dunia manusia. Apakah ada persamaannya??

Ya ada, kita masih sama² berada di dunia. Tempat & waktunya mungkin berbeda, namun hakikatnya sama. Ibarat alur metamorfosis seekor ulat yg menjijikkan pada akhirnya menjadi seekor kupu² nan indah. Begitulah kiranya hidup kita. Makna "keberadaan" kitalah yg menjadi tolak ukur akan semua itu.

" Hidup bukanlah untuk hidup, tapi untuk yang maha hidup, hidup juga bukan untuk mati, tapi sesungguhnya, mati adalah untuk hidup yang sebenarnya"

(gz) Demangan ba'da subuh

Labels: , ,


Read more!
posted by guzee @ 2:04 AM   1 comments
Sunday, November 9, 2008
Sekedar Berbagi & Mengingatkan....
Assalaamu'alaikum, ...

Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:

"Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah ".
"Tekan 1 untuk 'meminta'.
Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'. "

Atau....

Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:

" Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:

" Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,
Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. "Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!! "

Atau bisa juga Anda mendengar ini :

"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini. Silakan mencoba kembali esok hari ."

atau...

"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi ."

Alhamdulillah. .. Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!

Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi .

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini:24434
2 : Shalat Subuh
4 : Shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 28443483

2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadist Rasul"

Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.
Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita. Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya

Sabda Rasulullah S.A.W : " Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut "
7 Kalimah ALLAH:

1. Mengucap " Bismillah" pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap "Alhamdulillah" pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap "Astaghfirullah" jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap " Insya-Allah" jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah " jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah " sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.

Dari tafsir Hanafi, mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat. .. mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu... mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa.

dari seorang rekan...

Labels: , , , ,


Read more!
posted by guzee @ 7:03 AM   0 comments
nEw DaY...nEw LiFe...nEw SpIrIt...

Kadang manusia itu terlalu sibuk memikirkan apa yang dipikirkan orang lain terhadap dirinya, kenapa jarang sekali dia mau berpikir apa yang dipikirkan Allah SWT terhadap dirinya.

Walaupun langkahku kecil saat ini,
apapun itu kusyukuri dengan Alhamdulillah
Berusaha…dan terus berusaha
semampu yang bisa dilakukan
iringi dengan niat yang baik
panjatkan doa pada Allah SWT

Sekali lagi walaupun langkah itu kecil
setidaknya dah ada perubahan yang bisa aku lakukan
terhadap ibadahku, kehidupan pribadiku, karirku
dan itu butuh kesabaran…

Yaa…perjalanan waktu manusia tiada yg kan tau hingga dimana. Bersyukur, mungkin kata yg pantas kita panjatkan pada-Nya atas nikmat usia ini. Semoga ke depan kan lebih baik…Smg nikmat usia yg tersisa menjadi keberkahan & manfaat dunia akhirat. Amin.

It’s new day…new life…new spirit

"ISTIQOMAH DLM USAHA, SABAR DLM COBAAN, TAWAKKAL DLM PENGHARAPAN"

Labels: , , , , ,


Read more!
posted by guzee @ 1:30 AM   0 comments
About Me

Nama: Guzee
Alamat: Yogyakarta
Tentang Saya:
Klik di sini

Previous Post
Archives
My friends
My Forum
Yahoo Messenger